Minggu, 24 April 2011

BAHAYA MAKANAN KALENG

Seiring makin majunya peradaban masyarakat kita dan pesatnyaperkembangan teknologi, kini mulai bermunculan makanan cepat saji yang praktis dibawa-bawa dan juga cepat dalam penyajianya. Mulai merebaknya makanan kaleng di Indonesia disamping bermanfaat ternyata menyimpan bahaya lain yang mengancam para konsumenya. Bahaya ini timbul bukan saja semata karena masalah pengolahan dan pengemasanya saja tetapi terkadang juga masalah masyarakat kita yang tidak memperhatikan apakah makanan yang kita beli masih layak konsumsi atau tidak.

Umunya masalah produsen adalah kurang memperhatikan masalah kwalitas dan hanya cenderung mengejar keuntungan saja. Selain itu terkadang produsen tidak mencantumkan komposisi makanan atau tidak ada alamat produsen, tidak ada label kode barang, atau tidak ada tanggal kada luarsanya. Sedang untuk produk impor terkadang ditemukan kaleng masih berlebel bahasa asing. Label tidak menempel pada kemasan atau tanggal kadaluarsa bukan dalam huruf latin. Pada ummunya Kerusakan bahan makanan berkaleng dapat di kelompokan menjadi:

- Flat Sour, permukaan kaleng tetap datar tapi produknya sudah bau asam yang menusuk. Ini disebabkan aktivitas spora bakteri tahan panas yang tidak terhancurkan selama proses sterilisasi.

- Flipper, permukaan kaleng kelihatan datar, namun bila salah satu ujung kaleng ditekan, ujung lainnya akan cembung.

- Springer, salah satu ujung kaleng sudah cembung secara permanen, sedang ujung yang lain sudah cembung. Jika ditekan akan cembung ke arah berlawanan.

- Soft Swell, kedua ujung kaleng sudah cembung, namun belum begitu keras sehingga masih bisa ditekan sedikit ke dalam.

- Hard Swell, kedua ujung permukaan kaleng cembung dan begitu keras sehingga tidak bisa ditekan ke dalam oleh ibu jari

TANGGAPAN

Menurut saya sebenarnya bukan masalah jika kita mengkonsumsi makanan yang dikemas dengan kaleng atau pun makanan cepat saji, asalkan kadarnya tidak terlalu sering mengingat bahwa tubuh kita memerlukan waktu untuk menetralisir makanan yang menggangu kesehatan. Untuk masalah produsen memang sebaiknya pemerintah kita bertindak tegas terhadap produsen nakal yang jelas-jelas melanggar peraturan dan merugikan konsumen. Namun jauh yang lebih penting adalah menumbuhkan kesadaran produsen maupun konsumen tentang pentingnya memperhatikan makanan yang akan kita konsumsi atau yang akan kita produksi. Hendaknya kwalitas menjadi pilihan utama.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Free Blog Templates

Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger
Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by beta thian | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks