Minggu, 24 April 2011

RMS

Saudara-ku sebangsa dan setanah air...

Seluruh dunia sudah tahu, bahwa RMS "masih hidup" dan akan "tetap hidup" di Negeri Belanda, dan di hati setiap "anak Ambon/Maluku"!!! Masakan kami melupakan sejarah kami sendiri??? Itulah sebabnya "Raja Tulehu - Ohorella" yang Muslim, menentang konflik Ambon/Maluku dengan "hijrah ke Desa Kristen Waai, lalu ke Negeri Belanda"!!!

Pada masa "Danrem Pattimura, Kol. Inf. K. A. Ralahalu", dan ketika Pangdam VII Wirabuana, "Suaidi Marasabessy" merajalela di Ambon/Maluku, masalah "Dokumen dan Bendera RMS" membubung ke angkasa!!!

Tetapi isu-isu itu kemudian "jatuh ke tanah dan diinjak serta dilupakan"!!! Mengapa??? Karena baik "dokumen" maupun "bendera" tidak dapat digunakan untuk mendiskreditkan umat Kristen Ambon/Maluku!!! "Desa asal" dan "nama-nama" yang tercantum di dalam "dokumen RMS" tsb. tidak bisa diumumkan sesuai rencana jahat, karena mencatat baik pihak "Kristen" maupun "Islam" Ambon/Maluku!!!

Isu "bendera RMS" juga lenyap bersama sekitar "50 lembar bendera RMS" hasil sweeping Kol. K.A. Ralahalu "di Al Fatah"!!! Suaidi Marasabessy sendiri "bisu" sejak saat itu!!!

Walaupun di Ambon/Maluku, isu-isu RMS tidak lagi merupakan alat kampanye untuk menyudutkan warga Kristen, saya percaya bahwa masih ada oknum atau kelompok tertentu yang masih mencoba menggunakan "hanya sebagian cerita tentang RMS" di luaran untuk menghasut bangsa ini. Satu "indikator" yang bisa menyatakan bahwa "para pengguna isu-isu RMS" itu "berniat buruk", adalah bahwa mereka sebenarnya "takut pada kebenaran tentang RMS" itu sendiri. Karena itu, mereka "tidak berani" meminta penjelasan dari tokoh-tokoh seperti "Saleh Latuconsina" - Gubernur Maluku, atau para anggota DPR/MPR asal Ambon/Maluku. Mengapa para wartawan yang "jujur" dan mau mengungkap sejarah RMS "tidak berani" menggali sendiri dari sumber utama yang mereka selalu sebutkan, di "Negeri Belanda". Karena mereka "takut pada kenyataan sebenarnya" tentang RMS yang adalah "kepunyaan SALAM-SARANI Ambon/Maluku.

Saya berharap, para pencermat masih bisa memahami keadaan di mbon/Maluku, yang memaksa saya untuk mengatasi rasa muak saya di dalam menanggapi setiap upaya kotor yang bertujuan mengeruhkan suasana baik di Ambon/Maluku, maupun di seluruh tanah air, dan mengalihkan perhatian bangsa dari "yang sebenarnya" terjadi di Ambon/Maluku.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Free Blog Templates

Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger
Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by beta thian | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks